Saturday, February 2, 2013

Belajar Gitar Untuk Pemula


A. PENGENALAN DASAR

1. Cara Mensetem Gitar

Menstem adalah langkah awal dalam bermain gitar, kita tidak mungkin bermain gitar jika gitar tersebut belum di stem dengan benar (fals) yang ada permainan gitar kita jadi aneh dan berantakan. Menstem gitar sering kali di anggap tidak penting, pemula - pemula lebih suka minta di stem kan oleh orang yang menurut mereka lebih jago dan tidak ingin belajar sendiri.

Padahal dengan menstem kita bisa melatih feeling kita yang nanti akan berguna ke depannya seperti Mengulik, aransement, maupun untuk bermain solo gitar.
Susunan standar nada gitar bila senar di lepas (tanpa menekan fret)
= E-A-D-G-B-E  bila di hitung dari senar 6.
Adapun caranya adalah :



1. Dengan cara menyamakan nada dengan alat musik lain misal Keyboard/Piano dsb.
Contoh --> senar no.6 di samakan dengan nada E pada keyboard.

2. Menyamakan dengan senar di bawah/di atasnya dengan cara salah satu senar di tekan fret ke-5 walaupun ada yang di tekan di fret ke-4.
Contoh --> senar no.2 di samakan dengan no.1 dengan menekan fret ke-5 pada senar no.2
            --> senar no3. di samakan dengan no.2 dengan menekan fret ke-4 pada senar no.3
ket. Semua senar di samakan dengan cara menekan fret ke-5 pada senar di atasnya keculai no.3

3. Dengan garpu tala (saya belum pernah mencoba dengan cara ini jadi belum ada keterangan)

 

 2. Istilah Efeck Gitar

Di sini saya akan share sedikit tentang istilah - istilah efeck gitar yang sudah tak asing lagi bagi kita...tidak banyak dan tidak terlalu detail, tapi saya harap anda dapat gambaran serta tau maksud dari istilah tersebut. ya...sekedar tau aja gitu lah karena jujur saya juga masih nol besar dalam masalah istilah - istilah pada sound system. Berikut artikel singkat yang berkaitan dengan istilah - istilah efeck gitar.

Mungkin masih ada beberapa yang belum memahami perbedaan antara ”distortion” dan ”overdrive” pada pengunaan efek gitar, dan masih banyak lagi istilah-istilah dengan sedikit miskonsepsi.

Sebenarnya secara garis besar, overdrive tidak berbeda dengan distortion. Overdrive akan tercipta saat loe memberi signal yang terlalu besar pada input amply. Hal itu menyebabkan signal berdistorsi saat masuk speaker. Overdriving dilakukan pada input.

Sedangkan distortion adalah istilah yang lebih generik. Sifatnya non-linear. Distortion terjadi saat pendengar menangkap suara dari speaker yang ”hancur”, apapun akibatnya. Kini istilah overdrive dan distortion sering tertukar-tukar. Masih banyak orang yang menyebut sebuah sound sebagai overdrive, padahal suara distorsinya bukan berasal dari input.

”Fuzz” adalah istilah yang mungkin paling gampang dibedakan. Semua pasti setuju kalau suara fuzz lebih keras, tajam, dan lebih buzzy dibandingkan overdrive. Bahkan kadang kala didefinisikan lebih keras dari ”distortion” itu sendiri. Sebenarnya tidak ada batasan dalam pengkategorian suara-suara sound ini. Loe boleh gunakan sesuai selera loe, namun jangan berharap orang akan 100% setuju dengan loe.

Ada lagi istilah ”vibrato” dan ”tremolo”. Dalam terminologi musik secara umum, vibrato adalah pergantian siklikal dari frekuensi nada. Sedangkan tremolo adalah pergantian siklikal dalam amplitudo nada. Sederhananya: vibrato=modulasi pitch, tremolo=modulasi volume. Namun ketika masuk dalam konteks gitar, kemampuan amply dan effect sebagai support instrumen gitar yang semakin canggih, membuat istilah ini jadi bisa ditukar-tukar.


3. Mengenal Interval
Sebuah scale / tangga nada adalah sebuah bentuk dari susunan nada-nada yang terpusat pada satu nada dasar. Di dalam tangga nada ada lagi bentuk kecil yang menyusun tangga nada tsb, yaitu hubungan antar masing-masing not secara individu yang membentuk melodi dan harmoni. Dengan memahami bentuk hubungan tsb maka kita akan lebih mudah dalam mencapai pemahaman tentang emosi yang dapat kita ciptakan untuk para pendengar musik.

Jarak antara dua buah nada dikenal sebagai Interval. Jika dua buah nada tsb dimainkan secara bersama-sama maka kita mengenalnya dengan istilah Harmonic Interval, dan jika dua buah nada tsb dimainkan satu kemudian disusul dengan nada yang lain maka kita mengenalnya dengan istilah Melodic interval.

Ketika dua buah not dimainkan secara bersamaan kita akan mendengarkan tiga hal yaitu dua buah not tsb ditambah dengan komponen ke tiga yaitu kombinasi dari kedua buah not itu sendiri. Setiap interval mempunyai kualitas dan suasana sendiri. Setiap not akan kita identifikasikan dengan angka sehingga angka-angka tsb bisa kita terapkan dalam kunci / not yang berbeda, karena walaupun not tsb berbeda kualitas interval yang kita dengarkan akan tetap sama. Kualitas interval perfect 5th antara nada C dan G akan terdengar sama dengan kualitas perfect 5th antara nada G dan D, ataupun kualitas interval perfect 5th pada nada-nada yang lainnya. Kualitas interval ditunjukan dengan jumlah 1/2 langkah antara ke dua buah nada tsb.

Kita menggunakan tangga nada Mayor dengan Kunci / nada dasar C. Angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 digunakan dengan asumsi menggunakan jarak tangga nada mayor. Jika kita perhatikan pada tangga nada di atas jarak 1/2 langkah hanya ada pada jarak nada antara 3 ke 4 dan 7 ke 1. Selain dari nada-nada tsb jumlahnya adalah 1 langkah, maka otomatis di antara nada-nada tsb masih terdapat satu buah nada lagi yang ditunjukan pada diagram di atas. Nada-nada tsb juga kita identifikasikan dengan angka-angka untuk mempermudah kita mengenal kualitas interval. Terkadang interval kita sebut dengan menggunakan 2 nama yang berbeda tergantung dari cara kita melihatnya. Beberapa nama interval adalah nama-nama interval yang paling umum digunakan dalam pengajaran musik, dan saya akan menuliskan keduanya baik menggunakan nama yang umum maupun yang tidak umum.

Interval kita bagi menjadi dua kategori, yaitu perfect dan imperfect. Interval imperfect mempunyai dua versi yaitu mayor dan minor. Versi mayor dapat ditemukan pada not-not yang ada pada tangga nada mayor, sedangkan untuk yang minor dapat ditemukan dengan cara menurunkan 1/2 langkah (1 fret) dari not-not yang ada pada tangga nada mayor tsb. Interval perfect tidak mempunyai versi mayor ataupun minor. Yang termasuk interval perfect adalah jarak dari 1 ke 1 yaitu unison, jarak dari 1 ke 4 yaitu perfect 4th, jarak dari 1 ke 5 yaitu perfect 5th dan jarak dari 1 ke 1' yaitu octave.

kesuluruhan dari interval yang ada dengan menggunakan nama-nama interval yang umum digunakan dalam pengajaran musik. Interval-interval tsb ditulis dengan nada dasar C

berikut ini saya tulis rumus untuk memberi nama interval dalam bentuk diagram.

1. Jika interval lebih kecil 1/2 langkah dari interval mayor maka interval tsb kita sebut dengan minor.
2. Jika interval lebih kecil 1/2 langkah dari interval perfect / minor maka, kita menyebutnya dengan diminished.
3. Jika interval lebih besar 1/2 langkah dari interval perfect / mayor kita menyebutnya dengan augmented.


Interval-interval tsb mempunyai suasana yang berbeda-beda. Ada yang terdengar nyaman di telinga ada juga yang terdengar ganjil. Kenyamanan dari interval-interval tsb dapat ditunjukan dengan tingkat consonance / disonance. Semakin consonance sebuah interval artinya interval tsb semakin nyaman terdengar di telinga, dan semakin disonance sebuah interval artinya interval tsb semakin tidak nyaman terdengar di telinga. Kemampuan kita dalam mengidentifikasi hubungan dari dua buah nada atau interval dikenal dengan kemampuan relative pitch, sedangkan kemampuan untuk mengidentifikasi sebuah nada dengan tepat dikenal dengan kemampuan perfect pitch. Kedua kemampuan tsb sama pentingnya untuk dipelajari. Belajar mengenal interval akan mempertajam kemampuan relative pitch kita.

Cobalah mainkan interval-interval tsb dan rasakan bagaimana kedua buah not tsb menyatu. Suasana interval-interval tsb bisa didefinisikan sbb:
1. Unison dan Octave : Karena notnya sama maka interval ini akan terdengar menyatu sekali dengan sempurna, nyaris tanpa interaksi, atau sangat tipis
2. Perfect fifth : Kuat, tenang, kosong, nyaman tidak ingin berpindah.
3. Perfect fourth : Lebih consonant daripada perfect fifth, rasanya ingin jatuh ke interval yang lebih nyaman yaitu major third.
4. Major third : Berwarna, bahagia, sangat tenang, santai, dan tidak ingin berpindah-pindah lagi.
5. Minor third : Sedih, dan sedikit agak gelap
6. Major sixth : Berwarna, bahagia seperti major third, tetapi tidak senyaman atau setenang major third, karena interval ini suasananya terasa sekali ingin berpindah ke interval yang lebih nyaman yaitu perfect fifth.
7. Minor sixth : Sedih seperti minor third, dan suasanya sangat kuat terasa ingin jatuh ke interval perfect fifth.
8. Major second : Dissonant, menggantung, agak gelap.
9. Minor second : Dramatis, gelap, horor, dan suasananya sangat kuat terasa ingin jatuh ke rootnya.
10. Major seventh : dissonant, jazzy, dan suasanya sangat kuat terasa ingin jatuh ke interval yang lebih tenang yaitu octave.
11. Minor seventh : Menggantung, dan membutuhkan resolusi.
12. Diminished fifth : Sangat tidak stabil, membutuhkan resolusi ke interval yang lebih nyaman seperti perfect fifth jika dimainkan sebagai harmonic interval, dan akan terdengar sangat ganjil jika dimainkan sebagai melodic interval. Interval ini juga menimbulkan kesan gelap, horor, mistis, tegang dan ngeri.

Deskripsi suasana di atas yang saya buat sangatlah subyektif. Setiap orang bisa mempunyai deskripsi sendiri terhadap setiap interval, akan tetapi deskripsi-deskripsi tsb akan bisa kita tarik benang merahnya yang kurang lebih agak mirip.




0 comments:

Post a Comment